Modul Bimbel IPS kelas 5 SD tentang Tokoh Islam
Tokoh-tokoh
Sejarah pada Masa Islam
Mengapa
agama Islam dapat diterima dengan mudah? Sebab-sebabnya antara lain sebagai
berikut.
1. Syarat-syarat
untuk masuk Islam tidak sulit. Untuk masuk Islam seseorang cukup mengucapkan
dua kalimat syahadat.
2. Peran ulama,
kyai, dan para pendakwah giat melakukan siar agama. Banyak tokoh penyebar agama
Islam menggunakan sarana budaya setempat. Misalnya, beberapa wali di Pulau Jawa
menggunakan sarana wayang untuk sarana dakwah.
1.
Tokoh-tokoh Sejarah Islam di Sumatera
Di
Sumatra pernah berdiri kerajaan-kerajaan Islam, yaitu Samudr Pasai dan Kerajaan
Aceh. Beberapa tokohnya sebagai berikut.
a. Sultan
Malik Al-Saleh
Sultan
Malik Al-Saleh adalah
pendiri dan raja pertama Kerajaan Samudera Pasai. Sebelum menjadi raja beliau
bergelar Merah Sile atau Merah Selu. Beliau adalah putera
Merah Gajah. Diceritakan Merah Selu mengembara dari satu tempat ke tempat lain.
Akhirnya, beliau berhasil diangkat menjadi raja di suatu daerah, yaitu Samudra
Pasai. Merah Selu masuk Islam berkat pertemuannya dengan Syekh Ismail, seorang
Syarif Mekah. Setelah masuk Islam, Merah Selu diberi gelar Sultan Malik
Al-Saleh atau Sultan Malikus Saleh. Sultan Malik Al-Saleh
wafat pada tahun 1297 M.
b. Sultan Ahmad (1326-1348)
Sultan
Ahmad adalah sultan
Samudera Pasai yang ketiga. Beliau bergelar Sultan Malik Al-Tahir II. Pada
masa pemerintahan beliau, Samudera Pasai dikunjungi oleh seorang ulama Maroko,
yaitu Ibnu Battutah. Ulama ini mendapat tugas dari Sultan Delhi, India
untuk berkunjung ke Cina. Dalam perjalanan ke Cina Ibnu Battutah singgah di
Samudera Pasai. Ibnu Battutah menceritakan bahwa Sultan Ahmad sangat
memperhatikan perkembangan Islam. Sultan Ahmad selalu berusaha menyebarkan
Islam ke wilayah-wilayah yang berdekatan dengan Samudera Pasai. Beliau juga
memperhatikan kemajuan kerajaannya.
c. Sultan
Alauddin Riyat Syah
Sultan
Alauddin Riyat Syah adalah sultan Aceh ketiga. Beliau memerintah tahun
1538-1571. Sultan Alauddin Riyat Syah meletakan dasar-dasar kebesaran
Kesultanan Aceh. Untuk menghadapi ancaman Portugis, beliau menjalin kerja sama
dengan Kerajaan Turki Usmani dan kerajaankerajaan Islam lainnya. Dengan bantuan
Kerajaan Turki Usmani, Aceh dapat membangun angkatan perang yang baik. Sultan
Alauddin Riyat Syah mendatangkan ulama-ulama dari India
dan Persia .
Ulama-ulama tersebut mengajarkan agama Islam di Kesultanan Aceh. Selain itu,
beliau juga mengirim pendakwah-pendakwah masuk ke pedalaman Sumatera,
mendirikan pusat Islam di Ulakan, dan membawa ajaran Islam ke Minang Kabau dan
Indrapura. Sultan Alauddin Riyat Syah wafat pada tanggal 28 September 1571.
d. Sultan
Iskandar Muda 1606-1637)
Sultan
Iskandar Muda adalah
sultan Aceh yang ke-12. Beliau memerintah tahun 1606-1637. Pada masa
pemerintahan Sultan Iskandar Muda, Aceh mengalami puncak kemakmuran dan
kejayaan. Aceh memperluas wilayahnya ke selatan dan memperoleh kemajuan ekonomi
melalui perdagangan di pesisir Sumatera Barat sampai Indrapura. Aceh meneruskan
perlawanan terhadap Portugis dan Johor untuk merebut Selat Malaka. Sultan
Iskandar Muda menaruh perhatian dalam bidang agama. Beliau mendirikan sebuah
masjid yang megah, yaitu Masjid Baiturrahman. Beliau juga mendirikan
pusat pendidikan Islam atau dayah. Pada masa inilah, di Aceh hidup
seorang ulama yang sangat terkenal, yaitu Hamzah Fansuri. Pada masa
pemerintahan Sultan Iskandar Muda, disusun sistem perundang- undangan yang disebut
Adat Mahkota Alam. Sultan Iskandar Muda juga menerapkan hukum Islam
dengan tegas. Bahkan beliau menghukum rajam puteranya sendiri. Ketika dicegah
melakukan hal tersebut, beliau mengatakan, “Mati anak ada makamnya, mati hukum
ke mana lagi akan dicari keadilan.” Setelah beliau wafat, Aceh mengalami
kemunduran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar