Modul Bimbel SD Kelas 5, Tokoh Sejarah Masa Hindu Mapel IPS
Tokoh-tokoh
Sejarah pada Masa Hindu
1. Aswawarman
Aswawarman
adalah raja Kutai
kedua. Ia menggantikan Kudungga sebagai raja. Sebelum masa pemerintahan
Aswawarman, Kutai menganut kepercayaan animisme. Ketika Asmawarman naik
tahta, ajaran Hindu masuk ke Kutai. Kemudian kerajaan ini menganut agama
Hindu. Aswawarman dipandang sebagai pembentuk dinasti raja yang beragama
Hindu. Agama Hindu masuk de dalam sendi kehidupan Kerajaan Kutai.
Keturunan Aswawarman memakai nama-nama yang lazim digunakan di India . Pengaruh
Hindu juga tampak pada tatanan masyarakat, upacara keagamaan, dan
pola pemerintahan Kerajaan Kutai.
2.
Mulawarman
Mulawarman
menggantikan
Aswawarman sebagai raja Kutai. Mulawarman menganut agama Hindu. Kemungkinan
besar pada masa pemerintahan Mulawarman telah ada orang Indonesia asli
yang menjadi pendeta Hindu. Dengan demikian upacara keagamaan tidak lagi
dipimpin oleh Brahmana dari India .
Mulawarman mempunyai hubungan baik dengan kaum Brahmana. Hal ini dibuktikan
karena semua yupa dibuat oleh pendeta Hindu. Mereka membuatnya sebagai ungkapan
rasa terima kasih kepada Raja Mulawarman. Sanga raja telah melindungi agama
Hindu dan memberikan banyak hadiah kepada kaum brahmana. Agama Hindu dapat
berkembang pesat di seluruh wilayah Kerajaan Kutai.
3.
Purnawarman
Purnawarman
merupakan raja
Tarumanegara. Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan tertua kedua setelah
Kerajaan Kutai. Purnawarman memeluk agama Hindu yang menyembah Dewa Wisnu.
Prasasti-prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara banyak menceritakan
kebesaran Raja Purnawarman. Dalam Prasasti Ciaruteun terdapat jejak tapak kaki
seperti tapak kaki Wisnu dan dinyatakan sebagai tapak kaki Raja Purnawarman. Di
bawah kepemimpinan Raja Purnawarman, Kerajaan Tarumanegara dan rakyatnya
berjalan baik dan teratur. Bukti keberhasilan kepemimpinan ini tercermin dalam
Prasasti Tugu. Di prasasti itu diceritakan pembangunan saluran air untuk
pengairan dan pencegahan bajir.
4.
Airlangga
Airlangga
adalah Raja
Kahuripan. Beliau memerintah pada tahun 1019-1049. Airlangga sebenarnya
putera raja Bali. Beliau dijadikan menantu oleh Raja Darmawangsa. Ketika
pernikahan berlangsung, Kerajaan Kahuripan diserang bala tentara
dari Wurawuri. Airlangga dan dibeberapa pengiringnya berhasil
melarikan diri. Airlangga menyusun kekuatan untuk mengusir musuh.
Usaha tersebut berhasil. Bahkan, Airlangga berhasil memperkuat
kerajaan Kahuripan dan memakmurkan rakyatnya.
Airlangga
sebenarnya merupakan gelar yang diterima karena beliau berhasil mengendalikan
air sungai Brantas sehingga bermanfaat bagi rakyat. Ketika sudah tua, Airlangga
mengundurkan diri dari pemerintahan. Beliau pergi ke gunung untuk menjadi
petapa. Sebagai petapa beliau bergelar Jatiningrat. Urusan pemerintahan
diserahkan kepada dua orang puteranya. Namun kedua puteranya bersaing
memperebutkan kekuasaan. Airlangga memerintahkan Empu Baradah untuk
membagi kerajaan menjadidua, yakni Panjalu (Kadiri) dan Jenggala. Sungai
Brantas menjadi batas kedua kerajaan baru itu. Airlangga merupakan salah satu
raja besar dalam sejarah Indonesia. Dalam patung-patung lama, beliau sering
digambarkan sebagai penjelmaan Wisnu yang mengendarai garuda.
5.
Jayabaya
Jayabaya
adalah raja
terbesar dari Kerajaan Panjalu atau Kadiri. Beliau memerintah tahun 1135-1157
M. Namanya selalu dikaitkan dengan Jangka Jayabaya yang berisi ramalan-ramalan
tentang nasib Pulau Jawa. Keberhasilan dan kemasyhuran Raja Jayabaya dapat
dilihat dari hasil sastra pada masa pemerintahannya. Atas perintahnya,
pujangga-pujangga keraton berhasil menyusun kitab Bharatayudha.
Kitab ini ditulis oleh Empu Sedah dan diselesaikan oleh Empu Panuluh. Kitab
Bharatayudha itu dimaksudkan untuk mengabadikan kebesaran raja dan
memperingati kemenangan-kemenangan Raja Jayabaya.
6.
Ken Arok
Ken
Arok adalah pendiri
kerajaan Singasari. Beliau juga menjadi cikal bakal raja-raja Majapahit.
Mula-mula Ken Arok mengabdi kepada Awuku Tunggul Ametung di
Tumapel. Tumapel termasuk wilayah kerajaan Kediri. Ken Arok jatuh cinta kepada Ken
Dedes, istri Tunggul Ametung. Ken Arok membunuh Tunggul Ametung. Kemudian
ia memperistri Ken Dedes dan menjadi penguasa di Tumapel. Waktu itu di Kerajaan
Kediri terjadi pertentangan antara raja dan kaum Brahmana. Kaum Brahmana
melarikan diri ke Tumapel dan mendapatkan perlindungan dari Ken Arok. Kemudian,
para brahmana menobatkan Ken Arok sebagai raja di Tumapel pada tahun 1222.
Setelah menjadi raja, Ken Arok bergelar Sri Ranggah Rajasa Amurwabhumi.
Nama kerajaannya adalah Singasari.
Berita
pendirian Kerajaan Singasari membuat raja Kediri Kertajaya (Dandang Gendis)
marah. Kertajaya memimpin pasukan yang besar jumlahnya dari Kediri untuk
menyerang Singasari. Terjadilah pertempuran besar antara Kerajaan Kediri
melawan Singasari di desa Ganter. Ken Arok berhasil memenangka pertempuran.
Sejak saat itu, wilayah Kerajaan Kediri dikuasai oleh Singasari. Ken Arok tidak
lama memerintah Singasari. Pada tahun 1227 beliau dibunuh oleh suruhan
Anusapati, anak tirinya.
7. Raden
Wijaya
Raden
Wijaya adalah
pendiri dan raja pertama Kerajaan Majapahit. Raden Wijaya bergelar Kertarajasa
Jayawardhana. Sebelum menjadi raja, adalah pemimpin tentara Singasari.
Dalam pertempuran melawan tentara Jayakatwang, pasukannya kalah. Beliau
melarikan diri ke desa Kudadu bersama para pengikutnya. Selanjutnya, beliau
menyingkir ke Madura dan minta bantuan Wiraraja, adipati Sumenep. Atas
saran Wiraraja, Raden Wijaya menyerahkan diri kepada Jayakatwang dan
mengabdikan diri kepadanya.
Raden
Wijaya diizinkan untuk membuka Hutan Tarik. Daerah inilah yang kemudian
berkembang menjadi pusat Kerajaan Majapahit. Raden Wijaya menyusun kekuatan
untuk menyerang Jayakatwang. Saat itu dating pasukan Kubilai Khan dari Cina
dengan tujuan menghancurkan Kerajaan Singasari. Mereka tidak mengetahui bahwa
Kerajaan Singasari sudah hancur. Hal ini dimanfaatkan Raden Wijaya untuk
membalas dendam kepada Jayakatwang.
Raden
Wijaya bekerjasama dengan pasukan Kubilai Khan. Dalam waktu singkat, Kerajaan
Kediri hancur dan Raja Jayakatwang terbunuh. Setelah itu, Raden Wijaya bersama
pasukannya menyerang pasukan Kubilai Khan. Pasukan Kubilai Khan dapat
dikalahkan dengan mudah. Pasukan Kubilai Khan banyak yang tewas, sisanya
melarikan diri. Setelah itu, Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit. Raden
Wijaya wafat pada tahun 1309 M. Beliau didarmakan (disemayamkan) di Candi Siwa
di Simping. Kedudukannya sebagai raja digantikan putranya, Kalagemet yang
bergelar Sri Jayanegara.
8. Gajah
Mada
Gajah
Mada adalah patih mangkubumi (maha patih) Kerajaan Majapahit. Namanya mulai
dikenal setelah beliau berhasil memadamkan pemberontakan Kuti. Gajah Mada
muncul sebagai seorang pemuka kerajaan sejak masa pemerintahan Jayanegara
(1309-1328). Kariernya dimulai dengan menjadi anggota pasukan pengawal raja (Bahanyangkari).
Mula-mula, beliau menjadi Bekel Bahanyangkari (setingkat komandan
pasukan). Kariernya terus menanjak pada masa Kerajaan Majapahit dilanda
beberapa pemberontakan, seperti pemberontakan Ragga Lawe (1309), Lembu Sura
(1311), Nambi (1316), dan Kuti (1319). Pada tahun 1328 Raja Jayanegara wafat.
Beliau digantikan oleh Tribhuanatunggadewi. Sadeng melakukan pemberontakan.
Pemberontakan Sadeng dapat ditumpas oleh pasukan Gajah Mada. Atas jasanya,
Gajah Mada diangkat menjadi Maha Patih Majapahit pada tahun 1334. Pada upacara
pengangkatannya, beliau bersumpah untuk menaklukkan seluruh Nusantara di bawah
kekuasaan Majapahit. Sumpah itu dikenal dengan Sumpah Palapa.
Gajah
Mada tetap menjadi Patih mangkubumi ketika Hayam Wuruk naik tahta. Beliau
mendampingi Hayam Wuruk menjalankan pemerintahan. Pada masa inilah Majapahit
mengalami masa Kejayaan. Wilayah Majapahit meliputi hampir seluruh Jawa,
sebagian besar Pulau Sumatera, Semenanjung Malaya, Kalimantan, dan Indonesia
bagian timur hingga Papua.
9. Hayam Wuruk
Hayam Wuruk (1334-1389) adalah raja terbesar Majapahit.
Beliau bergelar SriRajasanagara. Beliau adalah Putra Ratu Tribhuanatunggadewi dan Kertawardana. Di bawah pemerintahan beliau, Majapahit mengalami puncak kebesaran dan zaman keemasan. Pada masa itu, Mahapatih Gajah Mada berhasil mempersatukan seluruh Nusantara. Daerah kekuasaan Majapahit kurang lebih meliputi wilayah Indonesia saat ini. Perdagangan dengan luar negeri, terutama Cina, mencapai kemajuan, begitu pula bidang kesusastraan, seni pahat, seni bangun, kehakiman, dan agama. Nama Hayam Wuruk terkenal dalam sejarah Indonesia karena dikisahkan dalam kitab Negarakertagama yang disusun oleh Empu Prapanca. Peninggalan Majapahit yang terkenal dari masa pemerintahan Hayam Wuruk antara lain himpunan kitab sejarah Singsari dan Majapahit hasil karya Empu Prapanca, serta cerita sastra Arjunawiwaha dan Sutasoma gubahan Empu Tantular. Salah satu peristiwa penting ketika Hayam Wuruk berkuasa adalah kemenangan Majapahit dalam pertempuran melawan Kerajaan Sunda (Pajajaran) tahun 1351. Perang tersebut dikenal dengan sebutan Perang Bubat. Setelah Hayam Wuruk wafat (1389), Majapahit mengalami kemerosotan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar