Senin, 16 Maret 2015

Bab 11 Halaman 7, Toeri Penciptaan Alam Semesta

Toeri Penciptaan Alam Semesta



Bagaimana alam semesta berawal adalah pertanyaan yang mempesona manusia sepanjang jaman. Pada abad ke16 Copernicus mengemukakan teori bahwa matahari tidak
mengelilingi bumi tapi bumilah yang justru mengelilingi matahari. Dia pun dihukum gantung karena dianggap bertentangan dengan dogma gereja pada waktu itu yang menyatakan bumi sebagai pusat alam semesta. Pada abad ke 17 Galileo Galilei dengan teleskop ciptaannya mampu membuktikan bahwa bumi mengelilingi matahari.
Pada tahun 1929 Edwin Hubble menciptakan teleskop Hubble di abservatoriumnya di Mountwilson, California. Setelah berbulan-bulan melakukan pengamatan, dia menemukan bahwa bintang-bintang semakin hari menunjukkan warna semakin merah. Dalam hukum Fisika dikenal jika benda semakin menjauhi titik pengamatan akan menunjukkan spectrum merah, sedangkan benda yang mendekati titik pengamatan menunjukkan spectrum biru. Itu artinya benda-benda luar angkasa kian hari semakin menjauhi satu sama lainnya atau dengan kata lain alam semesta semakin meluas.
Edwin Huble kemudian melakukan perhitungan mundur. Jika benda-benda angkasa semakin menjauh berarti dahulunya benda-benda angkasa bermula dari sesuatu yang padu (satu) dan kemudian meledak dengan kecepatan yang luar biasa. Menurut perhitungan yang cermat para ilmuan menyimpulkan bahwa sesuatu yang padu (satu) itu haruslah bervolume nol. Jika suatu benda bervolume nol itu artinya sesuatu itu berawal dari ketiadaan. Dengan kata lain sesuatu yang padu itu diciptakan. Lalu muncullah teori yang sangat terkenal yang disebut teori big bang (ledakan besar).
Sebelum Edwin Huble menemukan kenyataan ini, melalui perhitungan yang cermat Albert Einstein sebenarnya telah memperhitungkan bahwa ruang angkasa tidak statis melainkan terus meluas, tetapi pendapat itu disimpannya karena pada waktu itu pendapat yang mengatakan bahwa alam semesta bersifat statis (tidak berawal dan kekal) sangat populer. Pendapat tentang alam semesta statis ini dikemukakan oleh para pendukung materialisme (atheis)
Walaupun Edwin Huble sudah menemukan kenyataan bahwa alam semesta bersifat meluas para pendukung materialisme tetap tidak mau mengakui adanya kebenaran ini. Mereka tetap berkeyakinan bahwa alam semesta tidak berawal dan bersifat kekal. Mereka hendak mengingkari adanya penciptaan. Dengan kata lain mereka mengingkari adanya Tuhan yang menciptakan alam semesta. Pendapat mereka ini sebenarnya dipengaruhi oleh filsafat Yunani kuno yang mengatakan bahwa materi tidak berawal dan tidak berakhir. Dengan berbagai cara mereka menyanggah pendapat Edwin Hubble dan Albert Einstein ini. Mereka menyanggahnya dengan metode filsafat yang menimbulkan perdebatan tak berujung.
Di tahun 1948 ahli fisaka Amerika George Gemof mengemukakan seandainya alam semesta ini dulunya adalah satu dan kemudian meledak maka pasti ledakan besar itu meninggalkan sisa-sisa radiasi di ruang angkasa. Pada tahun 1965 dua orang ilmuan Arnold Pengias dan Robert Wilson menemukan sisa-sisa radiasi yang tersebar di ruang angkasa. Atas penemuannya itu, mereka berdua memperoleh hadiah Nobel.
Pada tahun 1989 NASA meluncurkan satelit ke luar angkasa untuk meneliti tentang gejala radiasi alam semesta. Melalui sensor-sensor yang dipasang disatelit yang disebut sensor kobemereka menangkap adanya radiasi sisa-sisa ledakan besar yang menyebar diseluruh ruang angkasa. Penemuan ini menghebohkan dunia dan media masa. Newsweek bahkan dalam sampul majalahnya menulis : Science telah menemukan Tuhan.
Fisikawan Inggris Stephen Hawking menyebutkan penemuan ini sebagai penemuan terbesar dalam bidang astronomi di abad ini bahkan mungkin sepanjang masa.
Belakangan salah satu dari orang-orang yang menentang adanya tuhan mengaku bahwa mereka mempertahankan pendapat alam statis bukan karena mereka yakin akan kebenaran pendapat mereka tapi karena berharap pendapat mereka benar sehingga fakta adanya penciptaan dan tuhan dapat mereka sangkal.
Coba simak dua ayat Al-Quran dibawah ini :
“Dan Apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang PADU, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka Mengapakah mereka tiada juga beriman?” (Al Anbiyaa 21:30)
“Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan Sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa MELUASKANNYA” (Adz zaariyaat 51:47)
Saat ini kita menyakini bahwa jagat raya kita terbentuk dari sebuah titik tunggal yang padat dan panas. Lalu timbul pertanyaan kenapa ada sebuah titik dengan energi sebesar itu yang dapat membentuk jagat raya ?
            Dalam Surat An-Nur ayat 35 di jelaskan bahwa “Allah (pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahayanya seperti lubang yang tidak tembus, yang didalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam tabung kaca, (dan) tabung kaca itu bagaikan bintang berkilauan, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang diberkahi, yaitu pohon zaitun yang tumbuh tidak ditimur dan dibarat, yang minyaknya saja hampir-hampir menerangi walaupun tidak disentuh api. Cahaya diatas cahaya, Allah memberi petunjuk kepada cahaya-Nya bagi orang yang Dia kehendaki, dan Allah memberikan perumpamaan-perumpamaan bagi manusia. Dan Allah maha mengetahui segala sesuatu” (QS, 24 : 35).





Allah Pemberi Cahaya Kepada Langit dan Bumi
Dalam Tafsir Ibnul Qoyyim Surat An-Nur ayat 35 dijelaskan Perumpamaan cahaya Allah ada di dalam hati orang muslim. Inilah cahaya yang dimasukkan Allah ke dalam hati hamba-Nya, berupa ma’rifat, cinta, mengingat dan iman kepada-Nya. Inilah cahaya Allah yang diturunkan kepada mereka, sehingga membuat mereka hidup dan menjadikan mereka dapat berjalan di tengah manusia. Asal cahaya itu ada di dalam hati mereka, lalu materinya menguat dan semakin bertambah, sehingga tampak pada wajah, badan dan seluruh anggota tubuh mereka, bahkan pada pakaian mereka, yang dapat dilihat orang lain yang setarap, meskipun orang-orang mengingkari hal ini. Pada hari kiamat cahaya ini tampak jelas. Dengan imannya, mereka berjalan di tengah manusia yang berada dalam kegelapan jembatan, hingga mereka dapat melewati orang-orang itu yang berada dalam keadaan lemah karena kelemahan hati mereka di dunia.
Dalam hal ini penulis mengaitkan antara Surat An-Nur ayat 35 di atas dengan asal mula terbuntuknya jagat raya. Dari ayat tersebut terdapat kata “Allah pemberi cahaya kepada langit dan bumi”. Inilah jawaban dari pertanyaan “saat ini kita menyakini bahwa jagat raya kita terbentuk dari sebuah titik tunggal yang padat dan panas. Lalu timbul pertanyaan kenapa ada sebuah titik dengan energi sebesar itu yang dapat membentuk jagat raya ?”. “Allah pemberi cahaya kepada langit dan bumi”, cahaya merupakan bentuk energi paling kuat sepanjang yang kita ketahui karena cahaya bersifat panas. Panas merupakan bentuk energi seperti kita ketahui bersama bahwa satuan energi dalam fisika adalah kalori yang didefinisikan banyaknya panas yang diberikan kepada air sebanyak 1 cc.
            Jika kita melihat dari ilmu fisika modern bahwa jika suatu benda bergerak dengan kecepatan cahaya maka benda tersebut akan terurai menjadi energi. Jadi ayat diatas menerangkan bahwa sebelum terdapat sebuah titik panas ketika jagat raya akan terbentuk, sebelumnya ada dzat yang telah memberikan seberkas cahaya yang kemudian berubah menjadi sebuat titik panas dan meledak (teori bigbang).

Perumpamaan cahaya-Nya, seperti sebuah lubang yang tidak tembus, yang di dalamnya ada pelita (sumber cahaya) besar
Dalam Tafsir Ibul Qoyyim dijelaskan Allah menjadikan cahaya ini, tempatnya, pembawanya dan materinya sebagai perumpamaan dengan sebuah Misykaat, yaitu sebuah lubang di dinding yang mirip dada. Di dalam Misykaat itu ada kaca yang sangat bening sehingga diserupakan dengan bintang yang mirip mutiara karena kebeningannya. Ini merupakan perumpamaan bagi hati orang mukmin, yaitu kebeningan, kejernihan, kelembutan dan kekerasan, sehingga terlihat kebenaran dan petunjuk dengan kebeningannya itu, lalu ia menghasilkan kelemahlembutan dan kasih sayang, tapi juga berjihat memerangi musuh-musuh Allah, menekan mereka, tegas dalam membela kebenaran dan teguh dalam hal ini dengan kekerasannya. Satu sifat yang ada padanya tidak menggugurkan dan tidak berbenturan dengan sifat lainnya, tapi saling mendukung dan membantu.
Didalam Perumpamaan ini ada dua jalan bagi para ahli ilmu Ma’any, yaitu :
Pertama: Penyerupaan tersusun. Cara ini lebih mengena dan lebih baik. Caranya ialah meyerupakan maksud kalimat dengan cahaya orang mukmin tanpa melakukan perincian terhadap setiap bagian-bagian dari apa yang diserupakan dengannya. Seperti inilah berbagai perumpamaan secara umum dalam Al-Quran.
            Perhatikan sifat misykaat, yang berupa lubang agar menghimpun cahaya. Di lubang itu diletakkan pelita. Pelita ini berada di dalam kca, menyerupai bingtang yang mirip mutiara karena keindahan dan kejernihannya, yang bahannya merupakan bahan yang paling baik dan jernih serta mudah menyalakan api, berasal dari minyak pohon yang tumbuh di tengah lahan terbuka, tidak di timur dan tidak di barat sesuatu, yang mendapat sinar matahari pada waktu pagi dan sore hari, ditempat yang terjaga ujung-ujungya, mendapat sinar matahari dalam ukuran yang sedang-sedang saja. Karena kebeningan minyak pelita itu, hampir-hampir minyak itu sendiri memancarkan cahaya meskipun tidak terkena pai. Keseluruhan perumpaan yang tersusun ini merupakan perumpamaan cahaya Allah yang disifatinya dalam hati hamba-Nya yang mukmin dan yang dikhususkan baginya.
            Kedua; cara penyerupaan terperinci. Adayang berpendapat, misykaat ini adalah dada orang mukmin. Kaca adalah hatinya. Hati orang mukmin diserupakan dengan kaca karena kelemah lembutan kejernihan dan kekerasanya. Begitu pula orang mukmin yang menghimpun tiga sifat ini. Dia menyayangi, berbuat baik, mengaishi makhluk dengan kelemahlembutannya, dengan kebeningan di dalamnya tampak berbagai gambaran hakikat dan ilmu. Kotoran dan kerak tidak terlihat di sana. Sementara dengan kekerasanya dia bisa menjadi tegar dan teguh dalam urusan Allah, tegas terhadap musuh-musuh Allah dan menegakkan kebenaran karena Allah.
Menurut Penulis dalam suratAn-Nur ayat 35 diatas diterangkan bahwa “perumpamaan cahaya-Nya, seperti sebuah lubang yang tidak tembus, yang di dalamnya ada pelita (sumber cahaya) besar”. Keterangan diatas berseuaian dengan teori lubang hitam. Lubang hitam adalah bintang sangat padat yang mempunyai gravitasi sangat besar sehingga cahayapun tidak dapat terpancar dari bintang tersebut, jadi asal mula dari pembentukan jagat raya adalah sebuah titik yang mempunyai energi besar yang kita sebut dengan lubang hitam.
            “Allah (pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahayanya seperti lubang yang tidak tembus, yang didalamnya ada pelita besar.” Jika ayat tersebut dikaitkan dengan teori bigbang, dimana teori tersebut menyebutkan bahwa asal mula jagat raya kita terbentuk dari sebuah titik yang sangat padat (lubang hitam).
“Pelita itu di dalam tabung kaca, (dan) tabung kaca itu bagaikan bintang berkilauan, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang diberkahi, yaitu pohon zaitun yang tumbuh tidak ditimur dan dibarat, yang minyaknya saja hampir-hampir menerangi walaupun tidak disentuh api”,
Menurut arti sesungguhnya pelita merupakan lampu dari minyak, dan dalam perumpamaan di atas pelita kita artikan sebagai sebuah tempat energi yang energinya sangat besar dan tempat energi tersebut berada saat belum ada materi lain di sekitarnya (jadi pelita tersebut merupakan awal mula jagat raya).
            Hal di atas juga membuktikan bahwa ada dzat yang telah memberikan energinya kepada asal mula jagat raya kita yang tidak lain adalah Allah SWT.



DAFTAR PUSTAKA

Abu Bakr Jabir Al-Jazairi.2000.Ensiklopedi Muslim.Darul Fikr.Jakarta Timur.
Ahmad Barizi.2004.Pandangan Muhammad Abduh tentang Dunia Malaikat.Hikmah.Jakarta.
Ahsin W,dkk.2008.Kamus Ilmu Al-Quran.Sinar Grafika Offset.Jakarta
Al fauzan, dkk.1998.Kitab Tauhid.Perpustakaan Nasional RI.Jakarta
Departemen Agama.2002.Al-Quran dan Terjemahnya.Mekar Surabaya.
Fatah Idris, Mustofa.1994.Jalan Menuju Surga.Al Ikhlas. Surabaya Indonesia
Masaru Emoto.2006.The True Power Of Water.MQ Publishing.Bandung.
Muh Ali-Ash-Shabunie.1983.Pengantar Ilmu-ilmu Al-Quran.Al Ikhlas. Syrabaya Indonesia.
Muhammad Syahrir.2007.Perjumpaan Dengan Iblis.Lentera Jakarta.
Muhammad Salin Mahyasin.2005.Sejarah Al Quran.Akademika Pressindo Jakarta.
Muhsin Labib.2004.Mengurai Tasawuf Irfan dan Kebatinan.Lentera Jakarta.
Moh Rifai.1984.Perbandingan Agama.Wicaksana.Semarang
Nurcholish 2004.Madjid.Pintu-pintu menuju Tuhan.Paramadina.Jakarta Selatan.
Nashir Makarim Syirazi.2005.Berhubungan dengan Roh.Lentera.Jakarta
Samir bin Amin Zuhari.Azab Kubur, Penyebab dan penangkalnya.Akademika Pressindo Jakarta.
Zarkasyi.1983.Usuludin.Tri Murti.Gontor Ponorogo.
http://www.fisikanet.lipi.go.id, Freddy P. Zen (ITB), Betulkah Alam Semesta Paralel?, fisik@nets, 20 Juli 2009
http://www.e-smartschool.com, _,Tata Surya, 9 Desember 2009
http://www.e_smartschool.com, _,Komet, 9 Desember 2009
http://www.e_smartschool.com, _,Bulan, 9 Desember 2009
http://www.e-smartschool.com, _,Apakah Galaksi itu?, 9 Desember 2009
http://simplyvie.com/2006/10/05/sejarah-awal-teori-pembentukan-tata-surya, 9 Desember 2009
http://Syahadat.com, attachment:/41/159-dalil-surga-dan-neraka.htm, 26 Juli 2009
http://my-mercusuar.blogspot.com/Blog Tutorial and Islam Blog_ Asal mula alam semesta.mht, 28 Juli 2009
http://febdian.net/drupal/, 28 Juli 2009
http://muxlim.com/ attachment:/96/default.htm, 24 Juli 2009
http://id.shvoong.com/books/ Menyingkap Alam Ruh.mht, 24 Juli 2009
http://blog.uad.ac.id/.../ 05/20/air-di-galaksi-asing/, 30 Juli 2009
http://1.bp.blogspot.com__OsaEvOWOntI_SEz1Ic0BEqI_AAAAAAAAA-M_v91KR24pwbg_s400_janin.jpg, 30 Juli 2009
http://imagehost.ngobrolaja.com_files_maxi_22greenwheel.jpg, 30 Juli 2009
http://img260.imageshack.us_img260_21_mirrorau5.png, 30 Juli 2009
http://photos-p.friendster.com_photos_65_67_83347656_1_597651987l.jpg, 30 Juli
http://islamlib.com/attachment:/110/default.htm, 4 Agustus 2009
http://www.supermance.com/feed, Asal Usul Manusia Yang Membingungkan, 2 Agustus 2006
http://www.suaramerdeka.com_beta1_news_images_499f050acd729.jpg, 2 Agustus 2009
http://aslamiyah.cybermq.com/attachment:/213/nama-nama-neraka-dan-penghuninya.htm, 4 Agustus 2009
http://www.syahadat.com/attachment:/235/1073-nama-nama-surga-dan-calon-penghuninya.htm, 4 Agustus 2009
http://alam.leoniko.or.id/alam_semesta.htm, 2 Agustus 2009
http://wetty1804.wordpress.com/2008/06/02/hello-world/, 2 Agustus 2009
http://yasirmaster.blogspot.com/ attachment:/323/misteri-bentuk-jagat-raya-dan-materi.html, 2 Agustus 2009
http://osdir.com/ml/attachment:/518/msg01118.html, 7 Agustus 2009
http://www.harunyahya.com/indo/artikel/022.htm, 5 Maret 2010
http://arsumba.com/2010/02/keseimbangan-alam/
http://blog.its.ac.id/ichwanmarine/2008/02/12/dia-menurunkan-hujan-dari-langit/

DAFTAR ISI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar